Part 1
Perkembangan teknologi dan informasi yang bergitu pesat ini, tak hanya membawa dampak positif bagi diri kita, namun juga menciptakan dampak negatif. Dampak tersebut dapat dilihat pada kehidupan kita sehari-hari, manusia digiring pada kebiasaan untuk memperoleh segala sesuatunya dengan mudah dan bahkan instan. Perkembangan teknologi baru saat ini telah memudahkan manusia untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya dengan lebih mudah sehingga ia tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Sehingga hal tersebut pada akirnya akan memupuk rasa malas dalam diri kita manusia.
Dalam Islam, sesungguhnya malas itu sangat dicela dan tidak baik untuk dipelihara. Islam sangat menekankan agar umatnya selalu berusaha untuk menjauhi perbuatan malas. Nabi Muhammad saw pernah berkata, “Jauhilah malas dan tidak semangat, sebab kedua sifat tersebut akan menghalangimu untuk memperoleh manfaat dari dunia dan akhirat.
”Sementara Imam Ali as pernah berkata: “seseorang yang malas hingga berlebihan, maka ia akan menjadi lemah dan hal tersebut akan menghancurkan kehidupannya, dan akibatnya, akan mengarah kepada dosa dan ketidaktaatan manusia kepada Allah Swt.”
Sikap malas, khususnya dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan Allah Swt, adalah perbuatan yang buruk. Sifat tersebut juga dianggap sebagai ciri dari orang-orang munafik. Siapakah orang munafik itu, yakni orang yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatannya. Dalam Al-Qur`an disampaikan:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah menipu mereka pula. Dan jika mereka berdiri untuk mengerjakan shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bersifat riya’ di hadapan manusia dan tidak berdzikir kepada Allah kecuali sebentar.” (An-Nisa`: 142).
Malas juga berdampak pada keadaan jiwanya yang menjadi jelek. Berdasarkan penjelasan Rasulullah SAW, perbuatan malas itu dimulai ketika pagi hari, jika paginya baik, maka waktu selanjutnya ia akan terhindar dari perbuatan malas, namun begitu juga sebaliknya, jika paginya diawali dengan awal yang kurang baik, maka waktu seterusnya hanya akan diisi dengan kemalasan.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila seorang hamba bangun malam, kemudian berdzikir kepada Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu, maka terlepaslah satu ikatan lagi. Dan jika dia shalat, maka akan terlepas seluruh ikatan tersebut. Maka pagi harinya jiwanya akan semangat dan bagus. Jika tidak bangun (malam), jadilah jiwanya jelek dan malas.” (HR. Bukhari).
Dari riwayat tersebut sangat jelas bahwa malas dapat merusak kehidupan kita sebagai manusia di dunia dan di akhirat. Malas juga dapat menghalangi harapan manusia dan menyebabkan perbuatan ingkar kepada Allah Swt. Manusia yang malas tidak akan melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, dan pada akhirnya ia akan terjerumus ke dalam lembah dosa dan maksiat serta kesengsaraan. Dengan demikian, dampak malas bagi manusia telah sampai pada tahap yang sangat sulit untuk diusir.