Our Blog

Ustman bin Affan Pemilik Dua Cahaya

Nama lengkap beliau adalah Ustman ibn Affan ibn Ash ibn Ummayyah ibn Abdisy Syams ibn Abdi Manaf ibn Qushay ibn Kilab ibn Murrah ibn Ka’ab ibn Lu’ay ibn Ghalib, al-Quraisy al-Umawi al-Makki al-Madani, Abu Amr.

Keutamaan Ustman bin Affan

Ia termasuk golongan sahabat yang pertama masuk islam, orang pertama yang melakukan hijrah, satu dari sepuluh orang yang mendapat jaminan surga dari Rasulullah SAW, satu dari enam orang yang diridhai Rasulullah SAW ketika wafat, dan salah satu sahabat penghimpun Qur’an. 

Ustman berhijrah dua kali, Pertama ke Habasyah dan yang kedua ke Madinah. Abu Ya’la meriwayatkan dari Anas bahwa dari kalangan Muslimin yang pertama kali melakukan hijrah ke Habasyah adalah Ustman dan keluarganya. Rasulullah saat itu bersabda,”Semoga Allah menemani mereka berdua. Sesungguhnya, Ustman adalah orang pertama yang melakukan hijrah bersama keluarganya setelah Luth.”

Pemilik Dua Cahaya

Asal mula gelar tersebut berawal ketika Ustman menikah dengan Ruqayyah, seorang putri Rasulullah SAW. Saat Ruqayyah meninggal pada Perang Badar berkecamuk, kemudian Rasulullah menikahkan Ustman dengan putrinya yang lain, yakni Ummu Kultsum. Ummu Kultsum meninggal pada tahun 9 H. Ustman menikahi dua orang putri seorang nabi, itu sebabnya ia digelari Dzun Nurain (si pemilik dua cahaya).

Ibnu adi meriwayatkan dari Aisyah bahwa ia berkata.”Tatkala menikahkan putrinya, Ummu Kulsum, Nabi SAW berkata padanya:”Sesungguhnya suamimu adalah orang yang paling mirip dengan kakekmu, Ibrahim, dan ayahmu, Muhammad.”

Ustman yang membukukan firman Allah SWT, dan yang pada pemerintahannya menyaksikan penaklukan Iran, Azerbaizan dan sebagian Armenia. Di zaman Khalifah Utsman bin Affan daerah islam semakin bertambah luas, seluruh tanah Persia sampai di Tebristan, Azerbeijan dan Armenia.

Ustman merupakan sosok manusia yang saleh dan bijak. Dia pernah menafkahkan sebagian besar hartanya untuk memajukan Islam. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah menutupkan pakaiannya yang tersingkap tatkala Utsman masuk menemuinya. Beliau bersabda,”Bagaimana aku tidak malu kepada seorang lelaki yang malaikat pun malu kepadanya?

Sumber :

As-Syuyuti, I. (2015). Tarikh Khulafa’. Jakarta: Qisthi Press

Haekal, M.H. (2001). Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Litera AntarNusa

Hitti, Philip.K. (2010). History Of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *