Kepribadian Abu Bakar
Abu Bakar bernama lengkap Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay al-Qurasyi at-Tamimi. Beliau lahir sekitar pada tahun 570 Masehi.
Nama Abu Bakar adalah Abdullah suatu ketika Rasulullah bersabda, ‘Engkau adalah pembebas dari api neraka’. Karena itu, dipanggillah ia Atiq”. (HR. At-Tirmidzi)
Ia diberikan julukan ‘Atiiq karena ketampanan wajahnya, kebagusan nasabnya, dan kesucian nenek moyangnya. Dirinya tidak memiliki cela sedikit pun. Ia memiliki akal yang cerdas dan jernih. Ia adalah orang yang tampan dan gagah, memiliki kulit yang putih dan tubuh yang ramping, kelopak mata yang cekung, ubuh yang langsing, dahi menonjol, dan wajah yang ramping.
Pada masa Jahiliah, beliau dikenal sebagai seorang yang jujur, berakhlak mulia, dan mahir dalam berdagang. Dan juga termasuk salah satu dari ahli nasab Quraisy, hingga Rasulullah ﷺ pernah bersabda.”Sesungguhnya, Abu Bakar adalah seorang Quraisy yang paling mengetahui nasab mereka.”(HR.Muslim)
Abu Bakar termasuk orang yang menjaga diri di masa Jahiliah. Ia tidak pernah bersujud kepada berhala, tapi berusaha mencari agama yang benar dan sesuai dengan fitrah yang suci.
“Sesungguhnya, orang yang paling berjasa kepadaku dengan ikatan persahabatan dan dukungan hartanyaadalah Abu Bakar. Seandainya aku boleh mengangkat seorang kekasih terdekat selain Rabbku, niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih terdekatku. Namun, cukuplah antara aku dnegan Abu Bakar ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Islam. Dan, tidak boleh ada satu pun pintu yang tersisa di (dinding) masjid ini, kecuali pintu Abu Bakar.”(HR.Muslim)
Asal mula Gelar Ash-Shidiq
Ketika orang-orang Quraisy tidak percaya akan kebenaran Nabi Muhammad ﷺ. Dan menolak ajaran yang dibawa beliau, Beliaulah orang yang membenarkannya. Ketika peristiwa Isra’ dan Mi’raj didustakan dan ditertawakan, ia orang yang pertama kali membenarkannya. Sehingga, dengan itu, ia diberi gelar Ash-Shiddiq.
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:
وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS. Az Zumar: 33)
Usman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Talha bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Zubair bin Awwam menganut Islam sebab ajakan Abu Bakar. Kemudian menyusul pula Abu ‘Ubaida bin Dajjah, dan banyak lagi yang lain dari penduduk Mekah.
Menjadi Khalifah
Abu Bakar merupakan seorang pendukung dan teman setia Nabi Muhammad ﷺ paling awal, yang percaya kepadanya dan memimpin salat jamaah selama sakit terakhir yang diderita Nabi ﷺ, ditunjuk sebagai penerus Nabi ﷺ melalui pemilihan yang melibatkan para sahabat, pemimpin masyarakat Islam yang berkumpul di Madinah.
Hal-hal penting yang terjadi pada masa Kekhalifahan beliau :
- Memerangi orang-orang murtad (Perang Riddah)
- Melanjutkan rencana pengiriman pasukan Usamah yang sebenarnya dipersiapkan oleh Rasulullah menjelang wafat
- Memerangi para pembangkang zakat
- Memerangi Musailimah al-Kadzdzab (ekspedisi militer Yamamah)
- Menghimpun Al- Qur’an
Sumber :
Haekal, M.H. (2001). Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Litera AntarNusa
Hitti, Philip.K. (2010). History Of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
As-Syuyuti, I. (2015). Tarikh Khulafa’. Jakarta: Qisthi Press
Hidayatullah, S. (2014). Ilham Kesabaran Abu Bakar Ash Shiddiq. Jogjakarta: DIVA Press
Al-Minsyawi, M. S, (2005). 100 Kisah Teladan Abu Bakar. Jakarta: Gema Insani