BAGAIMANA AGAR AKU TIDAK MENJADI PEMALAS ?PART 2

Sisi buruk sifat malas bukan hanya terkait pada agama semata, namun malas dapat menimbulkan sifat menyia-nyiakan waktu, berlebihan, tidak mau meraih apa pun, dan penyesalan yang sangat parah.

Oleh karena itu, agar kita terhindar dari kebiasaan malas, sedikitnya ada tiga cara ampuh yang diajarkan Rasulullah dalam mengusir malas dari diri kita.

Pertama, perbanyak doa. Doa adalah senjata yang paling ampuh bagi umat muslim dalam hal apapun, karena hal ini merupakan salah satu bentuk penghambaan diri kita pada Allah Swt. Doa merupakan obat mujarab untuk menyembuhkan jiwa orang mukmin yang sudah terjangkiti berbagai penyakit termasuk penyakit malas. Namun doa yang dimintakan harus dengan bersungguh-sungguh kemudian harus dibarengi dengan usaha. Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan kita pun sudah sangat hafal dengan doa tersebut :

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang yang tak mampu dilawan.” (HR Abu Dawud).

Kedua, melawan bisikan setan. Malas sebenarnya adalah bisikan setan. Setan akan terus berusaha mengusik dan membujuk kita agar mengikuti hawa nafsu manusia untuk menjadi pemalas dalam hal aktivitas maupun dalam hal ibadah.        

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda: “Setan mengikatkan tiga ikatan di belakang kepala salah seorang dari kalian ketika tidur. Pada setiap ikatan setan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah.” Apabila salah seorang dari kalian terjaga dari tidur, lalu menyebut nama Allah, maka akan terlepas satu ikatan. Jika ia mengambil wudhu, maka terlepas satu ikatan lagi. Dan jika ia shalat, maka terlepaslah semua ikatan. Jika demikian, maka ia akan bangun di waktu pagi dalam keadaan rajin serta lapang hatinya. Jika ia tidak (melakukannya), maka ia bangun pagi dalam keadaan buruk jiwanya dan diliputi rasa malas.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibn Hibban, dan lainnya)

Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa, kita harus terus melawannya dengan cara tidak mengikuti apapun yang dibisikkan olehnya termasuk dengan kebiasaan malas. Jika kita bisa melawan dan mengalahkan bisikan setan tersebut, maka secara otomatis rasa malas yang ada pada diri kita akan hilang, karena pada hakikatnya rasa malas berasal dari setan.

Ketiga, mengusir malas dengan ilmu. Ilmu adalah hal yang diwajibkan kepada umat Islam, karena dengan ilmu kita bisa melakukan hal-hal baik. Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah Swt:

”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs Al Mujaadilah: 11)

Dengan memiliki ilmu yang luas akan mempermudah kita dalam memahami suatu hal dari segi kebaikan ataupun keburukannya. Dengan memiliki ilmu kita akan tahu faedah-faedah melakukan suatu hal. Misalkan dalam hal shalat berjamaah, orang yang memiliki ilmu tentang hal ini akan termotivasi dalam mengerjakan ibadah ini, dan dia akan menghiraukan apa yang dibisikkan oleh setan untuk membuatnya menjadi malas. Oleh karena itu maka salah satu anjuran Islam untuk mencari ilmu wajib dilakukan agar terbebas dari sifat-sifat negatif yang akan merusak keimanan kita.

Tinggalkan Balasan