Our Blog

Gelombang panas “El Nino” di Indonesia

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia merasakan panas dengan suhu yang begitu ekstrem sampai panas tertinggi dirasakan dikisaran 39 – 41 derajat celsius. Kira-kira apa yang menjadi penyebab suhu panas yang begitu tinggi ini?

“BMKG membuat zona musim atau ZOM, kita membagi ZOM di Indonesia menjadi 699. Saat ini sudah 63 persen dari 699 itu yang sudah memasuki periode kemarau,” tutur Fachri.

“Artinya, yang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sudah sekitar 63 persen wilayah zona musim tadi,” imbuhnya.

Menurut prediksi dari BMKG, ternyata dampak suhu panas yang terlalu tinggi ini karena adanya gelombang panas El Nino. Apa itu El Nino ?

El Nino adalah fenomena atmosfer yang disebabkan oleh peningkatan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian timur. Peningkatan suhu ini membuat berkurangnya udara basah yang dibawa ke wilayah Indonesia.

Dengan demikian, udara yang masuk ke wilayah Indonesia relatif kering dan membuat beberapa perubahan seperti curah hujan yang berkurang, tutupan awan yang berkurang, dan suhu yang semakin tinggi. El Nino nama yang tampak keren, akan tetapi keberadaanya juga akan membawa dampak seperti kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Tentunya dampak tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang profesinya sebagai petani. Tentu akan berdampak gagal panen, karena sawah akan mengalami kekeringan. Upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak buruk El Nino dilakukan dengan mendorong penanaman 100.000 hektar sawah di setiap daerah. Pemerintah daerah diminta benar-benar mendampingi petani agar produksi pangan di daerah bisa terus dijaga selama musim kering. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah harus berjalan dengan baik agar target tanam dan produksi bisa tercapai.

Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan El Nino ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kondisi tubuh tetep terjaga fit ntara lain :

  1. Disarankan untuk memakai pakaian berwarna terang untuk meminimalisir panas tubuh terperangkap.
  2. Hindari paparan radiasi matahari secara langsung. Bila memerlukan aktivitas di luar ruangan maka bisa menggunakan tabir surya minimal SPF 30 ke atas, menggunakan topi, mengenakan baju lengan panjang, memakai kacamata.
  3. Perbanyak konsumsi minum air putih agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
  4. Konsumsi sayuran dan buah dengan kadar air yang tinggi.
  5. Kurangi konsumsi minum es atau air dingin
  6. Mengatur pola makan dengan seimbang
  7. Jika tidak memerlukan waktu harus melakukan aktivitas di luar, lebih baik tinggal di rumah saja.

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *