Pada akhir bulan ini jutaan umat Islam akan bertolak ke Makkah untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji, berbagai asal daerah bahkan negara mereka berkumpul menjadi satu disatu tempat yang mulia, dimana mereka semua dalam hak yang sama, sama-sama menggunakan kain berwarna putih serta melakukan kewajiban-kewajiban ibadah haji dan menjauhi segala larangan-nya agar haji mereka sah dan bernilai ibadah disisi Allah Ta’ala.
Haji adalah rukun Islam nomor lima, di mana ibadah ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang mampu. Pengertian mampu di sini adalah mampu secara finansial dan juga fisik. Haji memang membutuhkan biaya yang cukup banyak, terlebih bagi Anda yang tinggal di Indonesia. Ibadah ini juga mencakup banyak aktivitas sehingga dibutuhkan kekuatan dan kemampuan fisik.
Sebagai umat muslim, pastinya Anda juga ingin berhaji ke Tanah Suci sebagai bentuk pelaksanaan lima rukun Islam. Namun, sebelum itu, mari kenali dulu pengertian haji, termasuk syarat melaksanakannya, rukun, jenis, dan keutamaannya.
Pengertian Haji
Haji merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam selain Syahadat, salat, puasa, dan zakat. Pengertian haji adalah sengaja berkunjung ke Baitullah yaitu Ka’bah dengan niat ibadah kepada Allah SWT untuk mengamalkan rangkaian manasik haji sebagimana diajarkan oleh Rasulullah Saw dalam waktu tertentu dan dengan cara tertentu pula. Beberapa rangkaian manasik haji yang harus dilakukan yaitu wukuf, sa’i, tahallul, dan amalan-amalan haji lainnya. Sedangkan hukum ibadah haji tertulis dalam Alquran Surat Al-Imran ayat 97:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِين
Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
Ayat diatas menyebutkan bahwa melaksanakan ibadah haji ke Baitullah termasuk salah satu kewajiban manusia terhadap Allah SWT. Ayat dalam Surat tersebut pun menyebutkan siapa yang wajib haji, yakni orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Syarat Wajib Melaksanakan Haji
Kini, Anda telah paham bahwa pengertian haji adalah ibadah yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu secara finansial maupun fisik. Namun, untuk bisa melaksanakan haji ke Tanah Suci, tidak cukup hanya mampu. Ada syarat wajib yang wajib dipenuhi oleh umat Islam jika ingin berhaji. Syarat-syarat wajib melaksanakan haji adalah:
- Beragam Islam.
- Baligh (sudah mencapai usia dewasa), anak-anak tidak wajib
- Berakal sehat, tidak wajib bagi orang gila
- Merdeka, yang artinya bukan seorang budak.
- Mampu (istitha’ah), yaitu tentang :
a. Memiliki bekal dan biaya hidup keluarga yang ditinggalkan di rumah.
b. Aman dalam perjalanan, termasuk perempuan harus ada mahramnya.
c. Sehat badan, sehingga orang yang sakit dan orang yang sudah lanjut usia yang tidak mampu secara fisik tidak wajib haji.
Rukun Haji
Selain harus memenuhi syarat wajib, umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji juga perlu memperhatikan rukun haji. Rukun haji artinya adalah serangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan selama beribadah haji, dan apabila ditinggalkan sebagian saja maka hajinya tidak sah dan orang tersebut wajib mengganti hajinya di tahun-tahun berikutnya. Adapun rukun haji ialah.
1. Ihram
Ihram merujuk pada keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji. Ihram dimulai dengan membaca niat, kemudian mengenakan pakaian putih; dua kain putih yang dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut dan disampirkan di bahu kiri untuk laki-laki, sedangkan pakaian biasa yang menutup aurat untuk perempuan.
Dalam ihram, ada beberapa larangan, yakni memakai parfum, memotong kuku, melakukan hubungan seksual, mencukur rambut di bagian tubuh manapun, memakai penutup kepala untuk jamaah laki-laki dan menutup wajah untuk jamaah perempuan, serta membunuh hewan.
2. Wukuf
Wukuf artinya adalah salah satu rangkaian ibadah haji dimana jamaah berdiam diri dan tidak memikirkan apa pun sambil berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Rukun haji ini dilaksanakan di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit pada tanggal 9 sampai 10 Dzulhijjah. Selama wukuf, hal yang dilakukan adalah berdoa dan berzikir.
3. Tawaf
Berikutnya ada tawaf atau mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam sambil berdoa. Selama tawaf, jamaah bisa menyentuh atau mencium Hajar Aswad. Namun, jika tidak memungkinkan, cukup menunjuk dengan tangan. Setelah tawaf, jamaah melaksanakan salat sebanyak dua rakaat di maqam Nabi Ibrahim.
4. Sa’i
Sa’i adalah lari-lari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
5. Tahallul
Setelah itu, rukun haji berikutnya adalah tahalul yang artinya memotong rambut. Jamaah laki-laki mencukur atau merapikan rambutnya, sedangkan jamaah perempuan memotong sedikit bagian rambutnya.
6. Tertib
Terakhir dalam rukun haji adalah tertib, yang artinya semua rangkaian ibadah harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh ada yang dilewati atau ditukar urutannya. Jika tidak tertib, maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Jenis Haji
Pengertian haji adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam dengan kemampuan fisik dan finansial. Namun, ternyata ada jenis-jenis haji yang perlu diketahui oleh umat Islam, yakni:
1. Haji ifrad
Haji ifrad adalah seseorang melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian menjalankan ibadah umrah di luar musim haji.
2. Haji qiran
Haji qiran adalah seseorang menunaikan ibadah haji bersamaan dengan ibadah umrah di miqat.
3. Haji tamattu’
Haji tammatu’ adalah saat seseorang melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, baru kemudian menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun itu juga.
Keutamaan Haji
Haji sebagai salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam ternyata memiliki keutamaan atau keistimewaan sendiri. Haji adalah ibadah yang akan mendapat balasan surga. Haji juga termasuk bentuk jihad di jalan Allah SWT.
Bukan Cuma itu, haji pun mampu menghilangkan sifat kefakiran yang sebelumnya ada dalam diri manusia. Ibadah ini dijanjikan bisa menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Oleh sebab itu, bagi Anda yang mampu secara fisik dan finansial, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji untuk memenuhi rukun Islam kelima ini.