Kehidupan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ dilahirkan hari Senin malam, 12 Rabiul Awal, tahun Gajah. Bertepatan dengan tahun 570 M. Nabi terakhir ini terlahir dalam keluarga besar bangsawan Mekah, Bani Hasyim. Mereka dihormati suku – suku Mekah dan sekitarnya.
Muhammad muda menjadi penggembala untuk mencari penghidupan, dengan menjaga hewan ternak dipinggiran kota Mekah. Sebagai seorang penggembala, Muhammad muda belajar tentang kesendirian, kesabaran, perenungan, dan kewaspadaan.
Rasululah al-Shadiq al-Amin
Setelah menjadi gembala, Muhammad muda menjadi seorang pedagang sambil membangun reputasi sebagai orang orang terpercaya dan efisien yang diakui berbagai kalangan. Orang mulai memanggilnya al-Shadiq al- Amin, “yang jujur dan tepercaya”, saat ia baru berusia sekitar dua puluh. Kisah salah seorang pedagang kaya raya di Mekah, wanita bernama Khadijah binti Khuwaylid sudah lebih dari setahun ia mendengar kabar tentang seorang pemuda yang “jujur, adil, dan efisien” tersebut. Dan akhirnya ia memutuskan untuk mengujinya dengan meminta sang pemuda menjual beberapa barang dagangannya.
Kisah yang lainya Zayd, anak angkat Muhammad, bercerita banyak tentang kepribadian Muhammad sebelum pewahyuan. Sederhana, suka merenung, dan ramah, tapi juga jujur dan efisien dalam berbisnis, ia memperlihatkan penghormatan yang tulus kepada semua perempuan, laki-laki, dan anak-anak. Ia adalah al Shadiq, pembawa kebenaran dan selalu menepati janji, ia adalah al-Amin, terpercaya dan terhormat.
Teladan Rasulullah ﷺ
Pentingnya meneladani Nabi disebutkan di dalam Al-Qur’an,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Sungguh kalian akan menemukan teladan yang luhur dalam diri Rasulullah ﷺ (QS. Al-Ahzab[33]:21).
Imam Ali bin Abu Thalib memberikan gambaran yang sangat menarik perihal sifat dan kepribadian Nabi yang perlu dicontoh oleh setiap Muslim. Nabi bersabda, Makrifat adalah modalku, akal adalah sumber agamaku, cinta adalah fondasiku, kerinduan adalah kendaraanku, zikir adalah sahabatku, percaya diri adalah hartaku, kesedihan adalah karibku, ilmu adalah senjataku, sabar adalah pakaianku, ridha adalah harta rampasanku, kefakiran adalah kebanggaanku, asketisme adalah profesiku, keyakinan adalah makananku, kejujuran adalah penolongku, ketaatan adalah pilihanku, jihad adalah perangaiku, dan kebahagiaanku dalam shalat.
Kehidupan Nabi Muhammad pada periode Madinah ketika berada di puncak kejayaannya, Nabi Muhammad manjalani kehidupan yang sederhana seperti pada masa-masa sulit sebelumnya. Ia sering terlihat sedang memperbaiki sendiri pakaiannya dan setiap saat bisa ditemui oleh masyarakatnya.
Rasulullah SAW selalu memerintahkan kebaikan kepada manusia dan beliau adalah orang pertama yang melakukannya dan beliau mencegah manusia dari kejahatan, maka beliau adalah orang pertama yang menjauhinya. Ini adalah kesempurnaan akhlak beliau. Tidaklah mengherankan, karena akhlak beliau adalah Al- Qur’an.
Referensi :
Hitti, Philip.K. (2010). History Of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Ramadan, T. (2007). Muhammad Rasul Zaman Kita. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Misrawi, Z. (2009). Madinah. Jakarta: Kompas
Asy, Syalhub. F. (2006). Guruku Muhammad. Jakarta:Gema Insani